Kab. Sidoarjo (Keuangan) – Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan entry meeting dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Acara ini digelar di aula Kanwil Kemenag Jatim pada Selasa (16/02) kemarin sebagai persiapan pemeriksaan laporan keuangan Kanwil Kemenag Jatim oleh BPK.
Pertemuan dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi beserta jajaran pejabat dan staf menghadirkan tim BPK yang ditugaskan di Kanwil Kemenag Jatim.
Selain dilaksanakan secara luring di aula Kanwil, kegiatan ini juga diikuti pejabat BPK, satker Kankemenag dan PTKIN yang menjadi sampling periksaan BPK secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
“Mudah-mudahan pemeriksaan ini bisa membuat kita terpacu untuk menjaga akuntabilitas kerja kita dan memperbaiki kinerja,” ujar Zayadi dalam sambutannya.
Zayadi menambahkan, pemeriksaan laporan keuangan ini wajib dilakukan karena bagian pertanggungjawban kepada pemerintah.
Tim BPK akan berada di Kanwil Kemenag Jawa Timur selama 25 hari mulai dari 16 Februari hingga 12 Maret 2021 mendatang. Selain Kanwil Kemenag Jawa Timur, ada 5 institusi Kementerian Agama di Jawa Timur yang akan menjadi sampling dalam pemeriksaan kali ini, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Jember, Kankemenag Kab. Jombang, dan Kankemenag Kab. Jember. Tidak menutup kemungkinan tim BPK akan menambah sample jika ada temuan data yang memerlukan. Tim BPK tidak akan memeriksa dokumen secara langsung (hard copy) tetapi berupa soft copy seperti scan dan foto dokumen.
Kementerian Agama sudah 5 tahun berturut-turut memperoleh Opini WPT (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK.
“Jika Kementerian Agama dapat menunjukkan perbaikan kinerja, besar kemungkinan tahun ini akan mempertahankan Opini WPT. Sebaliknya, jika apa yang kita rekomendasikan belum ditindaklanjuti dengan baik, bisa jadi opini kita akan turun, “ terang Rosleli, Penyusun Teknis BPK via zoom.
Ia menambahkan jika kegiatan entry meeting biasa dilakukan secara offline.Kondisi pandemi membuat acara tersebut dilakukan secara online dan akan ada keterbatasan tim BPK dalam melakukan pemeriksaan. “Kami mengharapkan kerjasama yang baik dari Kementerian Agama, kami pun akan melakukan yang terbaik,” imbuhnya. (ev)
Editor: isn